Minggu, 01 Juli 2012

strategi belajar mengajar


STRATEGI BELAJA MENGAJAR
1.      Perbedaan antara pembelajaran kooperatif dan pembelajaran konvensioanal yaitu :
Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Sedangkan pembelajaran kovensional adalah pembelajaran dimana guru adalah sumber informasi dari proses pembelajaran dan siswa hanya terlibat pasif.
a.       pembelajaran Kooperatif mempunyai sifat:
1.      Adanya saling ketergantungan positif, saling membantu, dan saling memberikan motivasi sehingga ada interaksi promotif.
2.      Adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi pelajaran tiap anggota kelompok, dan kelompok diberi umpan balik tentang hasil belajar para anggotanya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan
3.      Kelompok belajar heterogen, baik dalam kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, etnik, dan sebagainya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang memberikan bantuan
4.      Pimpinan kelompok dipilih secara demokratis atau bergilir untuk memberikan pengalaman memimpin bagi para anggota kelompok
5.      Keterampilan sosial yang diperlukan dalam kerja gotong-royong seperti kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, mempercayai orang lain, dan mengelola konflik secara langsung diajarkan
6.      Pada saat belajar kooperatif sedang berlangsung guru terus melakukan pemantauan melalui observasi dan melakukan intervensi jika terjadi masalah dalam kerja sama antar anggota kelompok.
7.      Guru memperhatikan secara proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar.
8.      Penekanan tidak hanya pada penyelesaian tugas tetapi juga hubungan interpersonal (hubungan antar pribadi yang saling menghargai)
b.      Sedangkan pada pembelajaran Konvensional mempunyai sifat:
1.      Guru sering membiarkan adanya siswa yang mendominasi kelompok atau menggantungkan diri pada kelompok
2.      Akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas-tugas sering diborong oleh salah seorang anggota kelompok sedangkan anggota kelompok lainnya hanya “mendompleng” keberhasilan “pemborong”.
3.      Kelompok belajar biasanya homogen.
4.      Pemimpin kelompok sering ditentukan oleh guru atau kelompok dibiarkan untuk memilih pemimpinnya dengan cara masing-masing.
5.      Keterampilan sosial sering tidak secara langsung diajarkan.
6.      Pemantauan melalui onservasi dan intervensi sering tidak dilakukan oleh guru pada saat belajar kelompok sedang berlangsung.
7.      Guru sering tidak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar
8.      Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas.
Ø  Kelemahan dan keunggulan Pembelajaran Kooperatif  yaitu :
a.       Kelemahan
·         Membutuhkan waktu yang lama.
·         Siswa cenderung tidak mau apabila disatukan dengan temannya yang kurang pandai apabila ia sendiri yang pandai dan yang kurang pandaipun merasa minder apabila digabungkan dengan temannya yang pandai walaupun lama kelamaan perasaan itu akan hilang dengan sendirinya.
b.      keunggulan
·         Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain.
·         Siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan.
·         Setiap anggota siswa berhak menjadi ahli dalam kelompoknya.
·         Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif .
·         Setiap siswa dapat saling mengisi satu sama lain
Ø  Kelemahan dan keunggulan Pembelajaran Kooperatif  yaitu :
a.       Kelemahan
Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme. Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan.
Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum.
b.      Keunggulan
-          Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial
-          Memungkinkan para siswa saling belajar mengenal sikap, ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan
-          Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial
-          Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri/egois
-          Meningkatkan rasa saling percaya kerpada sesama manusia
2.      Perbedaan antara Pembelajaran Matematik Realistik dan Kontekstual teaching and learnig yaitu :
Pembelajaran Matematik Realistik (PMR) adalah suatu teori pembelajaran yang telah dikembangkan khusus untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang matematika dan mengembangkan daya nalar. Contohnya yaitu : masalah konteks yang berkaitan dengan masyarakat. Dimana situasi yang berkaitan dengan masyarakat sekitar yaitu dimana siswa itu tinggal. Sebagai contoh jeruk dijual dipasar buah dapat digunakan untuk memulai pembelajaran lingkaran atau bangun ruang.
Sedangkan Kontekstual teaching and learnig ( CTL ) merupakan suatu proses pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa memahami materi pelajaran yang sedang mereka pelajari dengan menghubungkan pokok materi pelajaran dengan penerapannya dalamkehidupan sehari-hari. Contohnya yaitu : dalam mempelajari al-jabar siawa dapat mengaitkan jenis-jenis buah-buahan di pasar buah dengan menyatakan variable linear.

3.      Tiga jenis metode yang terbaik yaitu :
a.       Model Pembelajaran Kontekstual (CTL) adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Langkah-langkahnya yaitu :
-          Memilih tema
-          Menentukan konsep-konsep yang dipelajari
-          Menentukan kegiatan –kegiatan untuk investigasi konsep-konsep terdaftar
-          Menentukan mata pelajaran terkait(dalam bentuk diagram)
-          Mereviu kegiatan-kegiatan & mata pelajaran yang terkait
-          Menentukan urutan kegiatan
-          Menyiapkan tindak lanjut
b.      Metode Pembelajaraan Kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Langkah-langkahnya yaitu :
-          Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok.
-          Tiap anggota menggunakan lembar kerja akademik kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar anggota tim.
-          Tiap minggu atau 2 minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan materi yang telah diberikan.
-          Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap materi, yang meraih prestasi tinggi diberi penghargaan.
c.       Pembelajaran Matematik Realistik yaitu proses pembelajaran dengan pemanfaatan realitas dan lingkungan yang dipahami peserta didik untuk memperlancar proses pembelajaran matematika.
Langkah-langkahnya yaitu :
-          Memotivasi siswa.
-          Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran.
-          Memulai pelajaran dengan mangajukan soal/pertanyaan.
-          Soal yang diberikan tentu harus diarahkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pelajaran tersebut.
-          Siswa mengenbangkan atau menciptakan model-model simbolik secara informal terhadap persoalan/soal yang diajukan.
-          Pengajaran berlangsung secara interaktif.
4.      Tiga kemampuan dasar Matematik yaitu :
Ø  Kemampuan komunikasi Matematik yaitu sebagai suatu kemampuan siswa dalam menyampaikan sesuatu yang diketahuinya melalui peristiwa dialog yang terjadi dilingkungan kelas, dimana terjadi pengalihan pesan. Pesan yang dialihkan berisi tentang materi matematik yang di pelajari. Misalanya berupa konsep,rumus atau strategi penyelesaian suatu masalah.
Indikatornya :
·         Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematik melalui lisan, tertulis dan mendemonstasikannya serta menggambarkannya secara visual.
·         Kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasiide-ide matematik baik secara lisan maupun dalam bentuk visual lainnya.
·         Kemampauan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematik dan struktur-strukturnya untuk menyajikan ide, menggambarkan –hubunga-hubungan dan model-model situasi.
Ø  Kemampuan pemahaman matematik adalah salah satu tujuan penting dalam pembelajaran, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan pemahaman siswa dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri.
Indikatirnya yaitu :
·         Mendefenisikan konsep secara verbal dan tulisan.
·         Mengidenfikasi dan membuat contoh dan bukan contoh.
·         Menggunakan model, diagram dan simbol-simbol untuk mempresentasikan suatu konsep
·         Mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lainnya.
·         Mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep.
·         Mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep.
·         Membandingkan dan membedakan konsep-konsep
Ø   Kemampuan penalaran matematik merupakan salah satu kompetensi dasar matematik disamping pemahaman, komunikasi dan pemecahan masalah. Penalaran juga merupakan proses mental dalam mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip. Penalaran adalah proses berfikir yang dilakukan dengan satu cara untuk menarik kesimpulan.
Indikatornya yaitu :
·         Penalaran umum yang berhubungan dengan kemampuan untuk menentukan penyelesaian atau pemecahan masalah.
·         Kemampuan yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan dan yang berhungan dengan kemampuan menilai implikasi dari suatu argumentasi.
·         Kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan, tidak hanya hubungan antara benda-benda tetapi juga antara ide-ide dan kemudian mempergunakan hubungan itu untuk memperoleh benda-benda atau ide-ide lain.
5.      Lesson Study adalah terjemahan dari bahasa Jepang jugyou (instruction =pengajaran, atau lesson = pembelajaran) dan kenkyuu (research = penelitian atau study = kajian). Lesson Study merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara kolaboratif dan berkelanjutan oleh sekelompok guru.
Tujuan utama Lesson Study yaitu untuk :
(1)    memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana siswa belajar dan guru mengajar;
(2)    memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran;
(3)    meningkatkan pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif.
(4)    membangun sebuah pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba pengetahuan dari guru lainnya.
Manfaat yang yang dapat diambil Lesson Study, diantaranya:
(1)   guru dapat mendokumentasikan kemajuan kerjanya,
(2)   guru dapat memperoleh umpan balik dari anggota lainnya, dan
(3)   guru dapat mempublikasikan dan mendiseminasikan hasil akhir dari Lesson Study.
Lesson Study dapat dilakukan melalui dua tipe yaitu berbasis sekolah dan berbasis MGMP. Lesson Study dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan secara siklik, yang terdiri dari: perencanaan (plan); pelaksanaan (do); refleksi (check); dan tindak lanjut (act).
Dan sangat cocok di terapkan dalam pembelajaran matematik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar