Ekologi Tumbuhan
BAB I
Pendahuluan
A.
Latar belakang
Hutan
menjadi salah satu sumber utama di bumi, bahkan bias dikatakan sebagai
peenyelamat bumi. Namun, manusia sering merusak hutan tersebut terutama
pohon-pohonnya. Hutan banyak memberikan manfaat bagi makhluk hidup lainnya,
anatar lain yaitu :
1.
Sebagai bahan pagan
2.
Pelindung bagi Makhluk hidup lain ketika Musim panas
tiba.
3.
Rumah bagi binatang-binatang dan lain-lain.
Untuk itu keseimbangan kehidpan makhluk hidup yang satu
dengan yang lain sangat di butuh terutama peranan dari manusia itu sendiri
untuk menyeimbangkan semua itu. Karena manusia adalah satu-satu makhluk hidup
yang mampu berpikir dan merencanakan agar dapat seimbang.
Oleh karena itu, populasi, komunitas dan ekosistem adalah
seuatu bagian yang akan menjadi tempat bagi makhluk hidup yang hidup,
berkembang biak dan menjalani kehidupannya.
Ekologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup
maupun
interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Karena interaksi sangat di
perlukan dalam pengembangan hubungan antara makhluk hidup yang satu dengan yang
lain.
B.
Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah kami yaitu :
1.
Agar makhluk hidup (manusia) lebih menjaga
tumbuh-tumbuhan.
2.
Menambah kepedulian akan penghijauan
3.
Agar manusia lebih memahami tentang pentingnya alam
bagi kehidupannya.
BAB II
EKOLOGI
A.
Ekologi Tumbuhan
Ekologi
Berasal dari bahasa Yunani oikos
("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup
maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Sedangkan
ekologi tumbuhan adalah ilmu pengetahuan yang secara spesifik mempelajari
interaksi tumbuh tumbuhan dengan lingkungannya. Ekologi juga berhubungan erat
dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan
ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang
menunjukkan kesatuan.
1.
Populasi
Dalam ekologi tumbuhan secara umum yang dimaksud dengan
populasi adalah sekelompok individu tumbuh-tumbuhan sejenis, seperti pohon
karet yang ditanam di perkebunan, tanaman padi di sawah, dan lain lain. Dalam
ekosistem, populasi tumbuhan tidaklah statis karena dipengaruhi oleh
pertambahan atau pengurangan anggota populasi sepanjang waktu. Perubahan
populasi dapat diketahui dari berbagai sifat populasi yang mejadi ciri-ciri
populasi, seperti kerapatan populasi, natalitas, mortalitas, pertumbuhan atau
persebaran populasi. Salah satu sifat populasi yang bersifat numeric dan
struktural adalah kerapatan jenis, yaitu jumlah individu tumbuhan per satuan
luas. Dengan kerapatan dapat ditentukan perkembangan populasi dan sifat
persebarannya.
2.
Komonitas
komunitas adalah kumpulan organisme
hidup yang saling berhubungan baik antara mereka maupun lingkungan. Dari
batasan yang ada, komunitas mempunyai beberapa kekhususan yaitu:
1.
Komunitas
biotik sebagai campuran hewan dan tumbuhan dalam jumlah besar di suatu habitat,
merupakan bagian terbesar dari ekosistem dan dicirikan adanya hubungan
interaksi antara komponen biotik dan abiotik.
2.
Karena
dalam habitat utama biasanya kondisi lingkungan tidak besar variasinya maka
tumbuhan yang ada menunjukkan kesenangan/perilaku yang khas sesuai dengan
kondisi lingkungan itu. Dengan demikian vegetasi merupakan percerminan iklim
dan secara umum keadaaan iklim menampakkan pola vegetasi yang sama. Konsep ini
berkembang menjadi konsep indikator.
3.
Komunitas
sebagai satu kesatuan sering terlihat batasnya, tetapi batas itu kadang-kadang
tidak jelas. Habitat yang diatasnya tumbuh vegetasi/kehidupan yang khas, atau
suatu komunitas yang dapat mengkarakteristkkan suatu unit lingkungan yang
mempunyai kondisi habitat utama yang seragam, disebut biotope. Contoh :
o
hamparan
lumpur, pantai pasir, lautan, ditentukan oleh sifat fisik.
o
padang
alang-alang, hutan tusam, ditentukan oleh unsur organismenya.
4.
Setiap
psesies dalam komunitas memerlukan kondisi tertentu/toleransi tertentu terhadap
habitat baik kondisi fisik, kimia maupun biologi. Perubahan kondisi fisik yang
spesies didalamnya masih toleran disebut amplitudo ekologi.
5.
Selalu
ada koeksistensi (kooperasi). Karena kelompok-kelompok spesies dalam komunitas
itu tidak berdiri sendiri-sendiri maka mereka harus dapat hidup bersama dengan
saling mengatur. Di dalam hidup bersama itu interaksi di dalam spesies bisa
bersifat searah atau dua arah. Contoh: Tumbuhan yang hidup di lapisan atas
tidak dapat hidup tanpa ada tumbuhan yang ada dibawahnya, atau sebaliknya
sehingga terjadi saling mengatur. Di dalam hidup bersamaam terjadi
bermacam-macam interaksi seperti:
o
Mutualisme
: Hidup bersama saling menguntungkan
o
Eksploitasi
: Suatu spesies hidup atas jerih payah spesies lain
o
Parasit
: Menempel pada tanaman lain dan merugikan
o
Komensalisme
: Menempel pada tanaman lain, tidak merugikan
o
Kompetisi
: Persaingan antara dua atau lebih makhluk hidup
6.
Adanya
dominasi spesies. Di dalam komunitas hanya ada dua atau tiga jenis spesies yang
dijumpai dalam keadaan melimpah. Spesies yang demikian disebut spesies dominan.
7.
Di
dalam komunitas selalu terjadi suksesi atau perubahan meskipun secara lambat.
a.
Terdapat dua pandangan komposisi komunitas yang
berlawanan
1.
Pandangan Organisme
Pandangan organisme dikembangkan oleh Clements (1916).
Menurut pandangan ini komunitas dianggap sebagai “Organisme super” yang
merupakan stadium tertinggi per-kembangan organisasi organisme yang dari sel ke
jaringan, organ, spesies, populasi dan komunitas. Komunitas dianggap organisme
super karena tumbuhm beraturan dan di bawah keadaan tertentu dapat melakukan
reproduksi dan secara fungsional memperlihatkan tingkatan yang lebih tinggi
daripada vegetasi/binatang atau individu yang membentuknya.
2.
Pandangan Individualistik
Sedangkan pandangan individualistik dikembangkan oleh H.A.
Gleason (1926) yang disokong oleh Whittaker (1951, 1952, 1956), Curtis (1958)
dan Mc Intosh (1959). Pandangan ini pendekatannya menekankan bahwa komunitas
tidak perlu mencapai suatu komposisi yang seharusnya atau dalam keadaan stabil.
Disini spesies merupakan bagian unit essensial karena hanya spesies dan
bukannya komunitas yang dipengaruhi dalam antar hubungan dan distribusi.
Spesies langsung tanggap terhadap kondisi lingkungan secara independen, tidak
menghadapinya bersama-sama. Dalam pendekatan ini komposisi komunitas dianggap
variabel yang kontinyu.
b.
Ekoton
(ECOTONA)
Suatu
ekoton adalah suatu zona (daerah) peralihan (transisi) atau pertemuan antara
dua komunitas yang berbeda dan menunjukkan sifat yang khas. Daerah transisi
antara komunitas rumput dan hutan atau daerah peralihan antara dua komunitas
besar seperti komunitas akuatik dan komunitas terestrial merupakan contoh
ekoton. Jadi ekoton merupakan pagar komunitas (batas komunitas). Seperti
diketahui biasanya berubah secara perlahan-lahan atau secara gradient.
Komunitas dapat berubah secara tiba-tiba sebagai akibat lingkungan yang
tiba-tiba terputus atau karena interaksi tanaman terutama kompetisi. Pada
keadaan yang pertama (tiba-tiba terputus) ekoton merupakan daerah peralihan
yang merupakan campuran dari dua tipe komunitas yang bersebelahan. Pada keadaan
yang kedua (kompetisi) ekoton dapat dikenal jelas. Komunitas ekoton umumnya
mempunyai banyak organisme dari dua komunitas yang saling bertautan dan yang
memperlihatkan ciri-ciri yang khas dan batas yang jelas antara ekoton dan
tetangganya (disampingnya) dengan demikian ekoton berisikan spesies yang lebih
banyak dan kepadatan populasi yang sering lebih daripada komunitas
disampingnya. Kecenderungan meingkatnya variasi dan kepadatan pada komunitas
peralihan dikenal sebagai efek pinggir/tepi (edge effect). Organisme yang paling
banyak atau paling lama dalam zone peralihan disebut jenis pinggir (edgespesies).
contoh komunitas tumbuhan :
3.
Ekosistem
Ekosistem
adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem
bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Interaksi timbal balik
antara organisme
dan lingkungan fisik sehingga aliran energimenuju kepada suatu struktur biotik tertentu
dan terjadi suatu siklus materi antara
organisme dan anorganisme.Matahari
sebagai sumber dari semua energi yang ada. Ekosistem merupakan suatu sistem
ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. ekosistem mempunyai dua komponen yang terdiri atas dua macam,
yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang terdiri
atas makhluk hidup, sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang terdiri
atas benda mati. Seluruh komponen biotik dalam suatu ekosistem membentuk
komunitas. Dengan demikian, ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan antara
komunitas dengan lingkungan abiotiknya. Ekosistem terbagi atas dua macam, yaitu
terestrial dan akuatik. Terestrial berarti ekosistem yang berada di daratan
sedangkan akuatik merupakan ekosistem perairan, misalnya ekosistem laut.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas
berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme
akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi
lingkungan fisik untuk keperluan hidup.Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis
Gaia, yaitu: “organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama
dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan
di bumi cocok untuk kehidupan”. Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan
kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies
dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi
faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi
oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi. Misalnya:
Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang
sempit terhadap makanannya, yaitu bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di
ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu
sebagai sumber makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar
kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.
Komponen-komponen pembentuk
ekosistem adalah:
Ø Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup
adalah komponen fisik
dan kimia
yang merupakan medium
atau substrat
tempat berlangsungnya kehidupan,
atau lingkungan
tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan
waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan
faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu
- Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
- Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
- Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
- Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
- Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
- Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
Ø
Biotik
Biotik adalah
makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi
juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup,
yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan
suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
BAB III
Penutup
A.
Kesimpulan
Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik
interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Sedangkan ekologi tumbuhan adalah
ilmu pengetahuan yang secara spesifik mempelajari interaksi tumbuh tumbuhan
dengan lingkungannya. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan
organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang
saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
populasi
adalah sekelompok individu tumbuh-tumbuhan sejenis, seperti pohon karet yang
ditanam di perkebunan, tanaman padi di sawah, dan lain lain, komunitas adalah
kumpulan organisme hidup yang saling berhubungan baik antara mereka maupun
lingkungan dan Ekosistem adalah suatu sistem ekologi
yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan
secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi. Komponen pembentuk Ekosistem ada Biotik dan Abiotik.
B.
Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami
mengalami kendala, diantaranya mencari sumber referensi atau sumber materi yang
kami gunakan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan
saran dari para pembaca / Ibu Dosen agar memberikan saran guna perbaikan untuk
makalah kami selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar