Rabu, 27 Juni 2012
Tiga sifat orang yang mudah ditipu
TIGA SIFAT ORANG YANG MUDAH DITIPU:
TULUL
Lemah dalam logika, sehingga tidak mengenali penipuan di balik janji keuntungan.
MALAS
Suka tidur dan berharap kaya saat bangun.
TAMAK
Berprinsip: Punyaku adalah punyaku, punyamu sebisa mungkin juga punyaku.
Marilah kita meminta perlindungan Tuhan untuk ditenagai dalam
menjauhkan diri dari tiga sifat buruk yang menjadikan kita mudah ditipu.
BY : Mario Teguh – Loving you all as always
Selasa, 26 Juni 2012
Minggu, 24 Juni 2012
Jumat, 22 Juni 2012
Cinta pasti Lebay
Cinta pasti lebay.
Jika tidak sampai lebay,
berarti bukan cinta.
Cinta yang tertata dan resmi
selalu menyembunyikan niat bisnis.
by : Mario Teguh - Loving you all always
Sahabat saya yang baik hatinya
Sahabat saya yang baik hatinya,
Selamat pagi dan salam super.
Semoga mentari pagi ini menemui Anda dalam kedamaian, sehat dan berezeki baik.
Aamiin
Semoga rasa takut Anda semalam digantikan oleh keberanian untuk melakukan yang penting bagi Anda.
Semoga yang Anda ragukan semalam berubah menjadi kesempatan yang membungakan hati Anda.
Semoga doa Anda semalam bagi rezeki yang baik, dijawab hari ini dengan manis oleh Tuhan Yang Maha Sejahtera.
Aamiin
--------------------
Sahabat saya yang baik hatinya,
Yuk kita sertakan 'Aamiin' dari setiap kita, dan tambahkanlah doa
khusus dari Anda untuk ibunda, ayahanda, kakak dan adik, dan juga untuk
studi dan karir masa depan kalian.
Marilah kita bersegera menyatukan hati dalam kebaikan.
Semoga rezeki kita hari ini baik sekali ya?
Aamiin
by : Mario Teguh - Loving you all as always
Mantra Pengklepek wanita
MANTRA PENGKLEPEK WANITA
Katakanlah ini kepada wanitamu ...
Hatiku dan hatimu bersenandung berirama bersama sebagai satu hati.
Kita akan saling mencintai sampai waktu tidak ada lagi.
Aku dan kamu, satu.
by : Mario Teguh – Loving you all as always
----------------
PS
- Untuk memaksimalkan dampak dari mantra ini, upayakanlah untuk tidak
tersenyum atau tertawa terbahak-bahak saat mengatakannya.
PPS –
Dibutuhkan hati yang benar-benar mencintai untuk mampu mengatakan
pujian melangit yang terlepas dari kenyataan dunia, untuk membahagiakan
wanita yang telah bersedia menua bersamamu – dengan resiko bahwa engkau
tak akan mampu membahagiakan atau menyejahterakannya.
Hargailah kesediaannya untuk memilihmu sebagai sahabat yang penuh cinta, mesra, dan setia di dalam kemudahan dan kesulitan.
Demi cintanya kepadamu dan cintamu kepadanya, setialah hanya kepadanya.
Ada rezeki yang besar sekali bagi pria yang memuliakan wanitanya, dan sebaliknya.
Engkau yang sedang merasa sendiri
Engkau yang sedang merasa sendiri
dalam upayamu membangun diri dan kehidupan
yang membanggakan, dengarlah ini ...
Putuskanlah untuk menjadi kuat.
Apakah engkau memilih untuk menjadi kuat,
atau menjadi lemah;
tidak akan mengurangi kekuatan dari masalah-masalahmu.
Tetapi bersikap kuat dalam menghadapi masalah,
akan memperbesar kesempatanmu
untuk keluar dari masalah itu dengan cemerlang.
Sesungguhnya engkau tak sendiri.
Ada Tuhan beserta semua makhluk baikNya
yang tanpa kau ketahui disandingkanNya denganmu
dalam perjalanan hidupmu,
untuk menjadi orang tuamu, saudaramu,
sebagai kekasihmu, anak-anak dan keponakanmu,
sebagai sahabatmu, guru dan penasihatmu,
dan sebagai orang-orang baik yang menghargai pekerjaanmu.
Sekarang, damailah dan senyumlah.
Engkau dalam pengawasan Tuhan Yang Maha Penyayang.
Engkau hanya tinggal ikhlas melakukan
yang bisa segera kau lakukan.
Lakukanlah yang bisa kau lakukan,
agar Tuhan melakukan yang tak bisa kau lakukan.
BY : Mario Teguh - Loving you all as always
Jumat, 08 Juni 2012
Aljabar Linear
RUANG VEKTOR UMUM
defenisi.
Misalkan V sembarang himpunan benda yang dua operasinya kita defenisikan, yaitu
penambahan dan perkalian dengan skalar (bilangan riil). Penambahan tersebut
kita pahami untuk mengasosiasikan sebuah aturan dengan setiap pasang benda u dan v dalam V, yang menggunakan elemen u + v, yang kita namakan jumlah
u dan v , kemudian dengan
perkalian skalar dapat kita aturan untuk mengasosiasikannya baik untuk setiap
skalar k maupun setiap benda u pada V yang mengandung elemen ku,
yang dinamakan perkalian skalar (scalar multiple) u oleh k. jika aksioma-aksioma berikut dipenuhi oleh semua benda u, v, w pada V dan oleh semua skalar k dan l, maka kita namakan V
sebuah ruang vektor (vector
space) dan benda-benda pada V kita namakan vektor :
1.
Jika u + v adalah benda-benda pada V, maka u + v berada di V.
2.
U + V = V + U
3.
U + ( V + W ) =
( U + V ) + W
4.
Ada sebuah benda
0 di V sehingga 0 + u = u + 0 = u untuk semua u di V.
5.
Untuk setiap u
di V, ada sebuah benda – u dan V yang kita namakan negatif u sehingga u + (-u) = (-u) + u = 0.
6.
jika k adalah sebarang skalar dan u adalah sebarang di V, maka ku
berada di V.
7.
k (u + v ) = ku + kv
8.
(k + l)u = ku + lu
9.
k(lu)
= (kl)(u)
10. 1u = u
Kita
kini menggeneralisasi konsep sebuah vektor
pada bilangan pada bagian ini. Kita akan menyatakan sehimpunan aksioma
yang jika dipenuhi oleh sekelompok benda, benda tersebut akan kita namakan
Vektor. Aksioma-aksioma tersebut akan dipilih dengan mengabstraksikan
sifat-sifat yang paling penting dari vektor-vektor pada Rn, sebagai konsekuensinya,
vektor-vektor pada Rn secara otomatis akan memenuhi aksioma-aksioma
ini. Jadi, konsep baru kita mengenai sebuah vektor akan mencakup vektor kita
yang lama dan juga akan mencakup banyak macam vektor baru.
Vektor 0 pada aksioma 4 kita namakan vektor
nol untuk V.
Untuk
beberapa penerapan, kita perlu meninjau ruang vektor dimana skalar adalah
bilangan kompleks dan bukan bilangan riil. Ruangan vektor seperti itu kita
namakan ruang vektor kompleks, dan bilamana skalarnya harus bilangan
riil kita namakan ruang vektor riil.
Defenisi
ruang vektor tidaklah di tetapkan baik jenis sifat vektor maupun operasinya.
Sebarang benda yang bagaimana pun tidak berperan serta sebagai vektor ; apa
diharuskan adalah bahwa aksioma ruang vektor terpenuhi contoh-contoh berikut
akan memberikan suatu gagasan mengenai kemungkinan keragaman ruang vektor
tersebut.
Contoh
1 :
Himpunan V = Rn
dengan operasi baku mengenai penambahan dan perkalian skalar yang kita
defenisikan pada bagian sebelumnya adalah ruang vektor. Aksioma 1 dan 6 kita
peroleh dari defenisi operasi baku pada Rn, aksioma selebihnya kita
peroleh dari teorema 1.
Contoh
2 :
Misalkan V
adalah sebarang bidang yang melalui titik asal pada R3. Kita akan
perlihatkan bahwa titik-titik V yang membentuk ruang vektor dibawah penambahan
baku serta operasi perkalian skalar untuk vektor-vektor pada R3.
Dari contoh 1, kita ketahui bahwa R3
itu sendiri adalah ruang vektor yang bergantung pada operasi-operasi ini. Jadi,
aksioma 2,3,7,8,9, dan 10 berlaku untuk semua titik pada bidang V. kita hanya
perlu memperlihatkan bahwa aksioma 1,4,5, dan 6 terpenuhi.
Karena bidang V lewat melalui titik asal, maka bidang
tersebut mempunyai persamaan yang berbentuk.
Ax + by + cz = 0
Jadi, jika u = (u1, u2, u3
) dan v = (v1, v2,
v3 ) adalah titik pada V, maka au1
+ bu2 +cu3 = 0 dan av1
+ bv2 + cv3 = 0. Ini membuktikan bahwa
persamaan-persamaan ini maka akan memberikan
a ( u1 + v1 ) + b ( a2
+ v2 ) + c ( a3 + v3 ) = 0
kesamaan ini menekankan kepada kita bahwa koordinat
titik u + v = ( u1 + v1,
u2 + v2, u3 + v3 ) memenuhi. Jadi u + v terletak pada bidang V. ini membuktikan bahwa aksioma 1
terpenuhi. Dengan mengalikan au1 +
bu2 + cu3 = 0 dengan -1 maka akan memberikan.
a( - u1 ) + b( - u2 ) + c( - u3
) = 0
jadi, - u = (-
u1, - u2, - u3 ) terletak pada V. ini menghasilkan aksioma 5.
Contoh
3.
Titik-titik pada
sebuah garis V yang lewat melalui titik asal di R3 membentuk ruang
vektor dibawah operasi penambahan baku dan operasi perkalian skalar untuk
vektor-vektor pada R3.
Uraian serupa di uraian yang
digunakan pada contoh 2 dan didasarkan atas kenyataan bahwa titik-titik V memenuhi persamaan-persamaan parametrik yang berbentuk
x = at
y = bt
z = ct
Contoh 4.
Himpunan V semua matriks m x n dengan entri-entri
riil, bersama-sama dengan operasi penambahan matriks dan operasi perkalian
skalar, adalah ruang vektor. Matriks nol m
x n adalah vektor 0, dan jika u adalah matriks A yang berukuran m x n,
maka matriks – A adalah vektor – u dalam aksioma 5. Kebanyakan aksioma
selebihnya memenuhi karena teorema. Kita akan menyatakan ruang vektor ini
dengan simbol M m n.
Contoh 5.
Misalkan V
adalah himpunan semua fungsi bernilai riil yang didefenisikan pada seluruh
garis ril. Jika f = ƒ(x) dan g = g(x) adalah dua fungsi seperti itu dan k adalah sebarang bilangan riil, maka
definisikanlah jumlah f + g dan
kelipatan skalar k f dengan
(f + g)(x) = ƒ(x) + g(x)
(kf) (x) = kƒ
(x)
Dengan kata lain, nilai fungsi f + g di x kita peroleh
dengan menambahkan bersama-sama nilai f
dan nilai g di x ( Gambar 4.2a).
demikian juga, nilai kf di x adalah k kali nilai f di x ( Gambar 4.2b). Himpunan V
adalah ruang vektor dibawah operasi-operasi ini.
Vektor
nol di ruang ini adalah fungsi konstanta nol, yakni fungsi yang di grafiknya
adalah garis horisontal yang melalui titik asal.
Contoh 6.
Misalkan V adalah himpunan semua titik (x,y) pada R2 yang terletak
dalam kuadran pertama, yakni titik-titik, sehingga x ≥ 0 dan y ≥ 0. Himpunan V gagal sebagai ruang vektor dibawah operasi-operasi baku pada R2,
karena aksioma 5 dan aksioma 6 tidak memenuhi.
Untuk melihat
hal ini perhatikanlah bahwa v = (
1,1 ) terletak pada V, tetapi ( - 1 ) v =
-v = ( -1, -1 ) tidak terletak pada V
( Gambar 4.3 ).
Contoh 7.
Misalkan V terdiri
dari sebuah benda tunggal, yang kita nyatakan dengan 0, dan definisikanlah
0 + 0 = 0
K0 = 0
Untuk semua
skalar k. hal ini mudah bagi anda untuk memeriksa apakah semua aksioma
ruang vektor terpenuhi. Kita namakan ini ruang vektor nol ( zero vector space ).
Sewaktu kita melanjutkan, kita akan
menambahkan lebih banyak lagi contoh ruang vektor bagi daftar kita. Kita
simpulkan bagian ini dengan sebuah teorema yang memberikan daftar berguna dari
sifat-sifat vektor.
|
Kita akan
membuktikan bagian (a) dan bagian (c) yaitu sebagai berikut :
(a)
Kita
dapat menuliskan
(b)
Menurut
Aksioma 5 maka vektor 0u adalah
bilangan negatif, yakni -0u, dengan
menambahkan bilangan negatif ini kepada kedua ruas diatas maka akan
menghasilkan
[ 0u + 0u ] + ( -0u ) = 0u + (
-0u )
Atau
0u + [ 0u + ( - 0u )] = 0u + ( -0u ) Aksioma
3
Boleh
juga
0u + 0 = 0 Aksioma
5
Atau bahkan
0u = 0 Aksioma
4
(c)
Untuk
memperlihatkan ( - 1 ) u = - u, kita harus memperlihatkan bahwa u + ( - 1 ) u = 0. Untuk melihat ini,
perhatikanlah bahwa
u + ( -1 ) u = 1u + ( -1 ) u Aksioma 10
= ( 1 + (
-1 ) u Aksioma
8
= 0u sifat
bilangan
= 0 bilangan
(a) di atas
Kamis, 07 Juni 2012
Biologi
Ekologi Tumbuhan
BAB I
Pendahuluan
A.
Latar belakang
Hutan
menjadi salah satu sumber utama di bumi, bahkan bias dikatakan sebagai
peenyelamat bumi. Namun, manusia sering merusak hutan tersebut terutama
pohon-pohonnya. Hutan banyak memberikan manfaat bagi makhluk hidup lainnya,
anatar lain yaitu :
1.
Sebagai bahan pagan
2.
Pelindung bagi Makhluk hidup lain ketika Musim panas
tiba.
3.
Rumah bagi binatang-binatang dan lain-lain.
Untuk itu keseimbangan kehidpan makhluk hidup yang satu
dengan yang lain sangat di butuh terutama peranan dari manusia itu sendiri
untuk menyeimbangkan semua itu. Karena manusia adalah satu-satu makhluk hidup
yang mampu berpikir dan merencanakan agar dapat seimbang.
Oleh karena itu, populasi, komunitas dan ekosistem adalah
seuatu bagian yang akan menjadi tempat bagi makhluk hidup yang hidup,
berkembang biak dan menjalani kehidupannya.
Ekologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup
maupun
interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Karena interaksi sangat di
perlukan dalam pengembangan hubungan antara makhluk hidup yang satu dengan yang
lain.
B.
Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah kami yaitu :
1.
Agar makhluk hidup (manusia) lebih menjaga
tumbuh-tumbuhan.
2.
Menambah kepedulian akan penghijauan
3.
Agar manusia lebih memahami tentang pentingnya alam
bagi kehidupannya.
BAB II
EKOLOGI
A.
Ekologi Tumbuhan
Ekologi
Berasal dari bahasa Yunani oikos
("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup
maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Sedangkan
ekologi tumbuhan adalah ilmu pengetahuan yang secara spesifik mempelajari
interaksi tumbuh tumbuhan dengan lingkungannya. Ekologi juga berhubungan erat
dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan
ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang
menunjukkan kesatuan.
1.
Populasi
Dalam ekologi tumbuhan secara umum yang dimaksud dengan
populasi adalah sekelompok individu tumbuh-tumbuhan sejenis, seperti pohon
karet yang ditanam di perkebunan, tanaman padi di sawah, dan lain lain. Dalam
ekosistem, populasi tumbuhan tidaklah statis karena dipengaruhi oleh
pertambahan atau pengurangan anggota populasi sepanjang waktu. Perubahan
populasi dapat diketahui dari berbagai sifat populasi yang mejadi ciri-ciri
populasi, seperti kerapatan populasi, natalitas, mortalitas, pertumbuhan atau
persebaran populasi. Salah satu sifat populasi yang bersifat numeric dan
struktural adalah kerapatan jenis, yaitu jumlah individu tumbuhan per satuan
luas. Dengan kerapatan dapat ditentukan perkembangan populasi dan sifat
persebarannya.
2.
Komonitas
komunitas adalah kumpulan organisme
hidup yang saling berhubungan baik antara mereka maupun lingkungan. Dari
batasan yang ada, komunitas mempunyai beberapa kekhususan yaitu:
1.
Komunitas
biotik sebagai campuran hewan dan tumbuhan dalam jumlah besar di suatu habitat,
merupakan bagian terbesar dari ekosistem dan dicirikan adanya hubungan
interaksi antara komponen biotik dan abiotik.
2.
Karena
dalam habitat utama biasanya kondisi lingkungan tidak besar variasinya maka
tumbuhan yang ada menunjukkan kesenangan/perilaku yang khas sesuai dengan
kondisi lingkungan itu. Dengan demikian vegetasi merupakan percerminan iklim
dan secara umum keadaaan iklim menampakkan pola vegetasi yang sama. Konsep ini
berkembang menjadi konsep indikator.
3.
Komunitas
sebagai satu kesatuan sering terlihat batasnya, tetapi batas itu kadang-kadang
tidak jelas. Habitat yang diatasnya tumbuh vegetasi/kehidupan yang khas, atau
suatu komunitas yang dapat mengkarakteristkkan suatu unit lingkungan yang
mempunyai kondisi habitat utama yang seragam, disebut biotope. Contoh :
o
hamparan
lumpur, pantai pasir, lautan, ditentukan oleh sifat fisik.
o
padang
alang-alang, hutan tusam, ditentukan oleh unsur organismenya.
4.
Setiap
psesies dalam komunitas memerlukan kondisi tertentu/toleransi tertentu terhadap
habitat baik kondisi fisik, kimia maupun biologi. Perubahan kondisi fisik yang
spesies didalamnya masih toleran disebut amplitudo ekologi.
5.
Selalu
ada koeksistensi (kooperasi). Karena kelompok-kelompok spesies dalam komunitas
itu tidak berdiri sendiri-sendiri maka mereka harus dapat hidup bersama dengan
saling mengatur. Di dalam hidup bersama itu interaksi di dalam spesies bisa
bersifat searah atau dua arah. Contoh: Tumbuhan yang hidup di lapisan atas
tidak dapat hidup tanpa ada tumbuhan yang ada dibawahnya, atau sebaliknya
sehingga terjadi saling mengatur. Di dalam hidup bersamaam terjadi
bermacam-macam interaksi seperti:
o
Mutualisme
: Hidup bersama saling menguntungkan
o
Eksploitasi
: Suatu spesies hidup atas jerih payah spesies lain
o
Parasit
: Menempel pada tanaman lain dan merugikan
o
Komensalisme
: Menempel pada tanaman lain, tidak merugikan
o
Kompetisi
: Persaingan antara dua atau lebih makhluk hidup
6.
Adanya
dominasi spesies. Di dalam komunitas hanya ada dua atau tiga jenis spesies yang
dijumpai dalam keadaan melimpah. Spesies yang demikian disebut spesies dominan.
7.
Di
dalam komunitas selalu terjadi suksesi atau perubahan meskipun secara lambat.
a.
Terdapat dua pandangan komposisi komunitas yang
berlawanan
1.
Pandangan Organisme
Pandangan organisme dikembangkan oleh Clements (1916).
Menurut pandangan ini komunitas dianggap sebagai “Organisme super” yang
merupakan stadium tertinggi per-kembangan organisasi organisme yang dari sel ke
jaringan, organ, spesies, populasi dan komunitas. Komunitas dianggap organisme
super karena tumbuhm beraturan dan di bawah keadaan tertentu dapat melakukan
reproduksi dan secara fungsional memperlihatkan tingkatan yang lebih tinggi
daripada vegetasi/binatang atau individu yang membentuknya.
2.
Pandangan Individualistik
Sedangkan pandangan individualistik dikembangkan oleh H.A.
Gleason (1926) yang disokong oleh Whittaker (1951, 1952, 1956), Curtis (1958)
dan Mc Intosh (1959). Pandangan ini pendekatannya menekankan bahwa komunitas
tidak perlu mencapai suatu komposisi yang seharusnya atau dalam keadaan stabil.
Disini spesies merupakan bagian unit essensial karena hanya spesies dan
bukannya komunitas yang dipengaruhi dalam antar hubungan dan distribusi.
Spesies langsung tanggap terhadap kondisi lingkungan secara independen, tidak
menghadapinya bersama-sama. Dalam pendekatan ini komposisi komunitas dianggap
variabel yang kontinyu.
b.
Ekoton
(ECOTONA)
Suatu
ekoton adalah suatu zona (daerah) peralihan (transisi) atau pertemuan antara
dua komunitas yang berbeda dan menunjukkan sifat yang khas. Daerah transisi
antara komunitas rumput dan hutan atau daerah peralihan antara dua komunitas
besar seperti komunitas akuatik dan komunitas terestrial merupakan contoh
ekoton. Jadi ekoton merupakan pagar komunitas (batas komunitas). Seperti
diketahui biasanya berubah secara perlahan-lahan atau secara gradient.
Komunitas dapat berubah secara tiba-tiba sebagai akibat lingkungan yang
tiba-tiba terputus atau karena interaksi tanaman terutama kompetisi. Pada
keadaan yang pertama (tiba-tiba terputus) ekoton merupakan daerah peralihan
yang merupakan campuran dari dua tipe komunitas yang bersebelahan. Pada keadaan
yang kedua (kompetisi) ekoton dapat dikenal jelas. Komunitas ekoton umumnya
mempunyai banyak organisme dari dua komunitas yang saling bertautan dan yang
memperlihatkan ciri-ciri yang khas dan batas yang jelas antara ekoton dan
tetangganya (disampingnya) dengan demikian ekoton berisikan spesies yang lebih
banyak dan kepadatan populasi yang sering lebih daripada komunitas
disampingnya. Kecenderungan meingkatnya variasi dan kepadatan pada komunitas
peralihan dikenal sebagai efek pinggir/tepi (edge effect). Organisme yang paling
banyak atau paling lama dalam zone peralihan disebut jenis pinggir (edgespesies).
contoh komunitas tumbuhan :
3.
Ekosistem
Ekosistem
adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem
bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Interaksi timbal balik
antara organisme
dan lingkungan fisik sehingga aliran energimenuju kepada suatu struktur biotik tertentu
dan terjadi suatu siklus materi antara
organisme dan anorganisme.Matahari
sebagai sumber dari semua energi yang ada. Ekosistem merupakan suatu sistem
ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. ekosistem mempunyai dua komponen yang terdiri atas dua macam,
yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang terdiri
atas makhluk hidup, sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang terdiri
atas benda mati. Seluruh komponen biotik dalam suatu ekosistem membentuk
komunitas. Dengan demikian, ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan antara
komunitas dengan lingkungan abiotiknya. Ekosistem terbagi atas dua macam, yaitu
terestrial dan akuatik. Terestrial berarti ekosistem yang berada di daratan
sedangkan akuatik merupakan ekosistem perairan, misalnya ekosistem laut.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas
berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme
akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi
lingkungan fisik untuk keperluan hidup.Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis
Gaia, yaitu: “organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama
dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan
di bumi cocok untuk kehidupan”. Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan
kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies
dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi
faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi
oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi. Misalnya:
Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang
sempit terhadap makanannya, yaitu bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di
ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu
sebagai sumber makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar
kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.
Komponen-komponen pembentuk
ekosistem adalah:
Ø Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup
adalah komponen fisik
dan kimia
yang merupakan medium
atau substrat
tempat berlangsungnya kehidupan,
atau lingkungan
tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan
waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan
faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu
- Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
- Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
- Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
- Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
- Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
- Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
Ø
Biotik
Biotik adalah
makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi
juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup,
yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan
suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
BAB III
Penutup
A.
Kesimpulan
Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik
interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Sedangkan ekologi tumbuhan adalah
ilmu pengetahuan yang secara spesifik mempelajari interaksi tumbuh tumbuhan
dengan lingkungannya. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan
organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang
saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
populasi
adalah sekelompok individu tumbuh-tumbuhan sejenis, seperti pohon karet yang
ditanam di perkebunan, tanaman padi di sawah, dan lain lain, komunitas adalah
kumpulan organisme hidup yang saling berhubungan baik antara mereka maupun
lingkungan dan Ekosistem adalah suatu sistem ekologi
yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan
secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi. Komponen pembentuk Ekosistem ada Biotik dan Abiotik.
B.
Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami
mengalami kendala, diantaranya mencari sumber referensi atau sumber materi yang
kami gunakan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan
saran dari para pembaca / Ibu Dosen agar memberikan saran guna perbaikan untuk
makalah kami selanjutnya.
Langganan:
Postingan (Atom)