“BEST FRIEND”
Malam hari yang terus menerus di guyur hujan,
tangisan hati terus menjerit seolah-olah amarah tak kunjung reda
melamunkan Natalia untuk tetap termenung dikamarnya di kamar yang sepi
ini.
Jeritan hati tak kunjung berhenti, detak
jantung pun kian berdebar air matapun semakin surut mengajak Natalia
pada pintu maaf pertama. Walau tak seindah goresan kalbu dan tak semanis
kenangan dulu namun hati Natalia selalu terbuka untuk sebuah kata maaf
sob,
“sampai kapan kau kan lakukan ini terus
menyakiti aku, jeritanku tak cukup untuk bisa menahan semua egomu
sahabat? Apakah ini caramu menghindar dariku?” dia berkata.
“terserah aku kawan, aku hanya ingin sendiri . aku ingin berintropeksi diri” dia pun berkata.
Jam
dinding pun mulai berkata mengakhiri pertengkaran antara keduanya, di
mana hari semakin panas dan suasana pun kian merenggang dari kata
kebersamaan. Kini kebersamaan itu sudah jauh dari keduanya dimana mereka
adalah sahabat karib yang baru saling mengenal, baik itu mengenal sifat
ataupun Sikap.
Terik
matahari turut memanasi suasana yang sedang keruh,, 2 gadis cantik
berbeda sifat itu bertengkar akan sesuatu yang tidaklah berarti. Mereka
bertengkar karena kesalah pahaman yang membuat Natalia menyalahkan vina
namun vina tak pernah mengakui kesalahannya. Akhirnya Natalia membuka
hati untuk mamaafkan tapi semakin ia membuka hati vina pun semakin
menjauh darinya. Kebaikan hati Natalia seolah tak berarti untuknya.
Pagi hari yang indah berselimut embun yang dingin, keduanya pergi ke sekolah..
Setelah pulang, Tiba-tiba mereka bertengkar di halaman sekolah.
“hey
vina, q udah coba untuk membuka hatiku memaafkanmu tapi apa yang
membuat kamu semakin menjauh dariku? Bukankah kita telah bersalaman? Itu
pertanda kita sudah damai tapi mengapa kau terus seperti ini?” Natalia
berkata di depan orang banyak seolah dia tak punya rasa malu
“emangnya
kamu pikir aku itu siapa? Kamu pikir aku ini adalah orang yang mudah
memaafkan seseorang? Begitu? Tidak Natalia, aku tidak seperti apa yang
kau pikirkan. Kau menuduh aku seperti itu,wajar dong bila aku seperti
ini!!”
Pertengkaran
nya terhenti ketika 2 orang pemuda gagah dan tampan menghampiri mereka,
salah seorang dari pemuda itu adalah pria yang di cintai kedua wanita
yang sedang bertengkar. Sungguh mengesankan,pria yang mereka cintai
adalah seorang pria yang memang bijaksana dan takwa. Farhan ya itu dia namanya.
“sudah,
kalian ini apa-apaan sich? Apa kalian tidak punya malu? Bertengkar di
umum di lihat orang banyak? Coba deh kalian ngaca pada diri kalian
sendiri.. “ ucap farhan.
Mereka terdiam seperti cicak tanpa suara, 10 menit mereka diam tanpa kata.
“tapi
kak, vina duluan yang mulai. Dia tidak punya perasaan, aku sudah
berbaik hati padanya tapi dia bersikap seperti itu” kata Natalia dengan
tetesan air matanya.
Vina
terdiam, dia tersentuh hatinya, dia mencoba membuka mulutnya dan
memahami keadaan yang terjadi, berbicalah ia dengan halus dan
menjelaskan mengapa ia tidak bersikap seperti biasanya.
Angin yang berhembus terhenti, pepohonan yang bergoyang terdiam. Suasana menjadi hening dan sunyi..
“lia,
dengarkan aku. Aku sudah memaafkanmu dan aku sayang sama kamu, kini aku
bersikap seperti ini karena aku ingin mengubah kebiasanku yang biasa
menjadi tak biasa..”
“tidak vin, justru jika kau seperti ini kau tak akan bisa merasakan hal kebersamaan..” ucap Natalia menolak perkataan vina.
Pembicaraan yang menyangkut hati dan perasaan membuat mereka saling memaafkan, kini mereka bergenggam tangan saling bersalaman.
Merekapun pulang dengan hati yang gembira,
Malam harinya tepat pukul 00.00, Natalia terbangun menatap jam dinding yang masih menunjukan pukul 12 tengah malam.
Sambil tertidur di atas kasur, ia memandangi langit yang penuh bintang dan berkelap-kelip.
Malam semakin larut namun matanya enggan untuk tertutup, mungkin ini yang dinamakan INSOMNIA
Jemari
tangan nya bergetar seolah-olah ingin mengirim via sms pada seseorang,
rasa gelisah dan khawatir timbul seakan menjadi pertanda bahwa ia sedang
jatuh cinta..
Farhan, ya farhan adalah pria yang di idamkan oleh Natalia. Farhan adalah sahabat nya sejak ia kecil.
“farhan,, ah mana mungkin aku suka sama dia, dia kan sahabat aku. Eh tapi tak apa-apa deh J” gumam nya.
Keesokan
harinya farhan menjemput Natalia, tetapi vina ingin berangkat sekolah
bersama Natalia. Ketika melihat Natalia di jemput farhan, hatinya
menjadi kecut seolah-olah dia punya perasaan yang sama dengan apa yang
dirasakan Natalia. Kini vina hanya bisa menahan
rasa cemburunya, ia tidak ingin egois lagi terhadap Natalia karena walau
bagaimana pun juga Natalia adalah seorang sahabat yang berbaik hati.
“hey, vin. Kamu mau berangkat bersama kita? “ ucap Natalia
“boleh Jselagi kau tidak terganggu.” Katanya
“hus, apa-apaan sih,hehe yaudahlah yuk kita berangkat..”
Ketiga
nya pun berangkat, ketika jam istirahat farhan menghampiri vina di
halaman sekolah yang sedang membaca buku dengan di temani sebuah teh
botol.
“hey vin,,” sapa nya.
“ka farhan, kaka ko disini ya? Aku sampai kaget deh” gumam vina..
“vina, ada sesuatu hal yang mesti kaka ungkapkan..”
Vina
terdiam, dia ingin tahu maksud dari perkataan ka farhan, dia mencoba
bertanya “apa itu ka? Kaka membuatku jadi penasaran saja.”
Farhan pun membuka mulut dan menjelaskan
“vina,
aku menyukai dirimu. Sungguh aku tak bohong. Kau ingin tau mengapa aku
menyukaimu? Karena kau berbeda dari yang lain vin, kau punya sifat egois
tapi aku tau kau punya sesuatu yang berharga yaitu ketabahanmu dan
kelembutanmu. Orang boleh bilang kau keras kepala tapi bagiku kau itu
bagaikan bintang di hidupku”
Ketika pembicaraan hati ke hati itu terungkap, vina sungguh tak percaya. Seorang pria yang cuek padanya menyatakan cintanya.
“kaka
apa-apaan sich, maksud kaka apa bicara seperti itu? Kaka ingin
mempermainkan hati aku dan Natalia? Bukankah slama ini kaka berpacaran
dengan Natalia sahabat aku sendiri?” bentaknya.
“tidak vin, dia hanya sahabat ku”
Tanpa
mereka sadari, Natalia telah lama berdiri di belakang mereka.
Mendengarkan pembicaraan yang membuat hatinya sedih. Dia akhirnya pergi
dengan membawa tangisan nya, tiba-tiba ketika dia lari dari arah
berlawanan datanglah sebuah truk. Natalia pun tertabrak, vina dan farhan
segera menolong nya.
“astagfirullah, liaaa................” vina menjerit.
Tanpa menunggu lama, mereka membawa Natalia ke rumah sakit terdekat, UGD menjadi ruangan pertama yang menangani Natalia.
“ini semua salahku, L” kata vina menangis di pelukan farhan.
Setelah
beberapa jam menunggu, vina dan farhan memasuki ruangan UGD. Saat itu
Natalia berbicara sesuatu yang ingin membuatnya tenang.
“ka
farhan, lia sayang sama ka farhan tapi lia tau ko ka farhan mencintai
vina. Maafkan lia ka, lia telah mencintai kaka lia tadi mendengar
pembicaraan kaka dengan vina. “
Natalia
berbicara dengan hati yang penuh tangis, kemudian dia melanjutkan
perkataannya pada vina “vina, kau sahabatku. Aku tak akan pernah merebut
apa yang menjadi kebahagianmu, cintailah ka farhan dengan setulus hati
kamu dan bahagiakanlah ia agar aku bisa tenang pergi dari sini. Kalian
adalah harta terindah untuku. Vina *Best friend forever*”
“ia lia, best friend forever” balasnya.
Seketika, lia menghembuskan nafasnya untuk yang terakhir kalinya......
*end*
BY : RIZKA